13 PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MENGEMBANGKAN INSTITUTIONAL REPOSITORY DI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Ida Nor’aini Hadna1 Abstract: This paper tries to describe the role of libraries in the development of Institutional Repository (IR) at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. IR is a unique collection owned by institutional needs to be maintained and preserved. In addition, IR collections in digital library caould be raised the brand of the institution, achieved 10th rank in Indonesia for Webometrics repository in 2012, then went to the rank 5 in 2013, and increased again to rank 3 by 2014. Role of the library become very important in the development of IR. Activities undertaken by the library is in terms of (1) collecting; (2) managing; (3) preserving; (4) evaluating; and (5) promoting. Keyword: Institutional Repository (IR), the role of libraries A. Pendahuluan Istilah Institutional Repository(IR) merujuk pada sebuah kegiatan menghimpun dan melestarikan koleksi digital yang merupakan hasil karya intelektual dari sebuah komunitas tertentu.2 Senada dengan definisi tersebut, Clifford Lynch dalam Bevan3 menyebutkan bahwa IR merupakan satu set layanan yang ditawarkan oleh universitas kepada anggota komunitasnya untuk pengelolaan dan penyebaran materi digital yang dibuat oleh lembaga dan anggota masyarakatnya. Hasil karya intelektual merupakan informasi ilmiah yang sangat 1 Pustakawan Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2 Putu Laxman Pendit,Perpustakaan Digital dari A Sampai Z. (Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri, 2008),137;Perpustakaan Digital: Kesinambungan dan Dinamika.(Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri, 2009), 50 3 Bevan, Simon J. 2007. “Developing an institutional repository: Cranfield QUEprints – a case study”, OCLC Systems &Services,Vol.23Iss:2, pp.170–182.DOI (PermanentURL): 10.1108/10650750710748478 14 Ida N. Hadna, PERAN PERPUSTAKAAN DALAM... berharga yang dimiliki oleh seseorang atau lembaga. Kekayaan intelektual ini perlu dijaga kelestariannya baik fisik maupun content- nya. Selain itu, hasil karya ini perlu dikelola dengan baik agar dapat diakses dengan luas. Menurut Arianto4 kemampuan untuk menghimpun seluruh sumber informasi local content yang melimpah ruah dan mengusahakannya untuk dapat diakses oleh komunitas global menjadi tantangan utama yang dihadapi oleh para profesional di bidang informasi. Yang umum dilakukan saat ini untuk penyimpanan(repository) dan pelestarian (preservasi) hasil karya intelektual suatu lembaga serta penyajiannya agar dapat diakses secara luas adalah dengan perpustakaan digital (digital library). Menurut Pendit5 pada awalnya peran perpustakaan digital dalam konteks IR menjadi bahan diskusi dan perdebatan, tetapi akhirnya fenomena IR bermuara juga di perpustakaan digital yang melanjutkan ‘ruh’ kepustakawanan sebagai penghimpun pengetahuan yang dapat dipercaya oleh komunitas pengguna pengetahuan itu. Menurut Arianto6 dasar pemikiran yang mendorong pengelolaan dan pengembangan local content yang kemudian dipublikasikan menjadi IR adalah (1) untuk meningkatkan reputasi dan peringkat lembaga yang bersangkutan serta mempertahankankelangsungan simpanan kelembagaan untuk akses jangka panjang (preservasi digital); (2) agar dapat diakses lebih luas; dan (3) meningkatkan visibilitas para penulis. Preservasi digital (digital preservation) dalam digital librarymerupakan kegiatan yang terencana dan terkelola untuk memastikan bahwa bahan digital dapat terus dipakai selama mungkin7. Lebih lanjut Pendit juga menyebutkan bahwa preservasi pada dasarnya merupakan upaya untuk mempertahankan sumberdaya kultural dan intelektual agar dapat digunakan selama mungkin 8. 4 M. Solihin Arianto. “Diseminasi Informasi: Strategi Pengelolaan Local Content”,paper dipresentasikan pada Seminar Nasional Diseminasi Informasi Local Content: Peluang dan Tantangan dari Sudut Pandang Cyberlaw, diselenggarakan oleh Perpustakaan UNS Solo, tanggal 18 Juni 2014 5 Pendit, Op.Cit., 2009: 51 & 54 6 Arianto, Op.Cit. 7 Pendit, Op.Cit., 2008: 248 ; 2009: 111 8 Ibid.,2008:248 15 Pustakaloka, Vol. 6. No.1 Tahun 2014 IR merupakan koleksi yang unik dan berharga yang hanya dimiliki oleh lembaga tersebut. Oleh karena itu, koleksi tersebut perlu dirawat dan dijaga kelestariannya agar dapat diakses selama mungkin. Tulisan ini akan membahas secara singkat tentang peran perpustakaan dalam mengelola IR di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selanjutnya, guna memberikan gambaran yang lebih jelas, makaakan disampaikan sejarah singkat pendirian perpustakaan digital UIN Sunan Kalijaga. B. Pengelolaan IR di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga sebagai perpustakaan Perguruan Tinggi, sebagaimana yang tertuang dalam SNI 7330:2009 pasal 2.19 tentang Perpustakaan Perguruan Tinggi, memiliki tujuan utama memenuhi kebutuhan informasi bagi pengajar dan mahasiswanya, walaupun terbuka juga untuk untuk publik. Selanjutnya dalam pasal 5.2 tentang jenis koleksi disebutkan bahwa salah satu jenis koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan perguruan tinggiadalah terbitan perguruan tinggi; artinyaperpustakaan menyediakan terbitan perguruan tinggi yang bersangkutan, termasuk terbitan lembaga penelitian, karya akhir mahasiswa, karya pengajar, serta karya yang berkaitan dengan perguruan tinggi tersebut9 Sebagaimana halnya perguruan tinggi yang lain, UIN Sunan Kalijaga juga telah mewajibkan mahasiswa yang akan menyelesaikan studi untuk mengumpulkan tugas akhirnya. Sebelum tahun 2003 (waktu itu masih IAIN) tugas akhir dikumpulkan di perpustakaan hanya dalam bentuk hard copy/tercetak. Sejak tahun 2003, Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga mulai mewajibkan kepada mahasiswa yang akan mendaftar wisuda untuk menyerahkan tugas akhirnya baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy. Semangat yang ada saat itu adalah semakin terbatasnya tempat display tugas akhir dan perlunya back up data tugas akhir dalam bentuk digital. Peristiwa dahsyat gempa Yogya 27 Mei 2006 semakin menyadarkan perpustakaan untuk menyelamatkan koleksinya.Sebagai daerah rawan bencana perlu diupayakan untuk menyimpan koleksi yang seminimal mungkin dapat kuat menahan bencana alam seperti gempa, banjir, kebakaran, dan 9 Badan Standarisasi Nasional. Standar Nasional Indonesia Perpustakaan Perguruan Tinggi, SNI 7330:2009 16 Ida N. Hadna, PERAN PERPUSTAKAAN DALAM... lain-lain. Bentuk digital menjadi alternatif terbaik untuk menghadapi situasi rawan bencana tersebut. Melalui penyimpanan dalam bentuk digital, maka hasil karya sivitas yang sangat berharga akan dapat tetap terselamatkan.Pada tahun 2007 pimpinan UIN Sunan Kalijaga mulai membangun perpustakaan digital untuk mengelola koleksi ini. Saat itu perpustakaan digital dirancang untuk mengumpulkan semua institusional repository UIN Sunan Kalijaga termasuk foto-foto kegiatan, pidato rektor, artikel dosen, soal ujian, jurnal yang diterbitkan di lingkungan UIN Sunan Kalijaga. Mulailah Perpustakaan mencari software opensource yang cocok dengan kebutuhan perpustakaan digital yang direncanakan tersebut. Pilihan waktu itu jatuh ke GDL (Ganesha Digital Library). Melalui perpustakaan digital tersebut, maka koleksi IR dapat diakses lebih luas lagi, tidak hanya dinikmati oleh anggota sivitas akademikanya saja. Sejalan dengan perkembangan bidang Teknologi Informasi yangbegitu cepat, perpustakaan berpikir ulang untuk menata ulang perpustakaan digitalnya. Hal ini disebabkan perpustakaan digital yang ada sudah tidak dapat beroperasi lagi seiring dengan semakin banyaknya koleksi yang harus diunggah dan tuntutan kemudahan layanan oleh pemustaka. Sementara dari segi open source yang digunakan, pengelola mengalami kesulitan untuk mengembangkan open source ini ataupun untuk menghubungi pengembangnya. Sejak bulan Mei tahun 2012 Perpustakaan digital UIN Sunan Kalijaga beralih ke sofware open source yang lain, yaitu EPrints. Hal ini dilakukan dengan harapan akan lebih meningkatkan kualitas layanan kepada pemustaka. Pilihan peralihan ke EPrints rupanya menjadi kebijakan yang tepat. Satu tahun setelah peralihan ini, perpustakaan digital UIN Sunan Kalijaga menempati urutan ke-10di Indonesia peringkat webometrics. Peringkat ini terus meningkat seiring bertambahnya aktivitas digitalisasi berbagai karya ilmiah yang dilakukan oleh perpustakaan. Pada bulan Agustus 2013 digital repository UIN Sunan Kalijaga naik peringkatnya menjadi posisi ke-5 se-Indonesia,ke-8 se-AsiaTenggara, dan ke-27 se-Asia. Pada bulan Juli 2014 Perpustakaan digital UIN Sunan Kalijaga naik peringkat pada posisi ke-3 di Indonesia, Asia 17 Pustakaloka, Vol. 6. No.1 Tahun 2014 Tenggara ke-6, dan Asia ke-18.10 Webometrik dilakukan oleh The Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIS), lembaga riset yang berkedudukan di Spanyol. Pemeringkatan ini dilakukan untuk menunjukkan keluasan atau keterjangkauan akses repositori digital suatu perguruan tinggi dengan indikator webnya antara lain berupa visibilitas global, size, rich file dan impact repository ilmiah. C. Peran Perpustakaan Dalam Mengelola IR Perpustakaan menjadi ujung tombak dalam pengelolaaan IR di UIN Sunan Kalijaga. Pengelolaan IR meliputi berbagai kegiatan, mulai dari pengumpulan, pengelolaan, pelestarian, promosi, hingga evaluasi. Kegiatan-kegiatan tersebut tampak dalam uraianberikut: a). Pengumpulan IR Sebagaimana telah disampaikan di atas bahwa IR selain berisi tentang tugas akhir mahasiswa juga berisi tentang foto-foto kegiatan, pidato rektor, artikel sivitas akademika, soal ujian, jurnal yang diterbitkan di lingkungan UIN Sunan Kalijaga, dan lain-lain. Pengumpulan tugas akhir dilakukan sendiri oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat pendaftaran wisuda.. Format file tugas akhir yang diserahkan ke perpustakaan harus sesuai dengan standar yang telah disahkan oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik. Standar tersebut antara lain adalah format dalam bentuk pdf, harus ada lembar pengesahan yang sudah disahkan, bookmark, dan adaabstrak. Sebelum tahun 2013 file diserahkan dalam bentuk CD (compact disc), tetapi dengan berbagai pertimbangan, sejak akhir tahun 2013 mahasiswa langsung menyerahkan flashdisc kepada petugas untuk disimpan filenya di komputer petugas. Selanjutnya, adanya pertimbangan terjadinya penumpukan mahasiswa pada akhir pendaftaran wisuda, maka perpustakaan melakukan evaluasi agar dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada mahasiswa. Perpustakaan bekerjasama dengan unit PTIPD (Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data) membuatsistem 10 http://repository.webometrics.info/en/Asia/Indonesia, diunduh tgl 23 September 2014 18 Ida N. Hadna, PERAN PERPUSTAKAAN DALAM... bebas pustaka on line dan up load mandiri tugas akhir. Melalui sistem yang diberlakukan sejak bulan Agustus 2014, maka seluruh mahasiswa yang akan wisuda, baik mahasiswa D3, S1, maupun mahasiswa Program Pascasarjana wajib mengupload tugas akhirnya secara mandiri di server perpustakaan. Setelah itu, bagian repository yang akan menguploadnya ke digital library. Ketika mengumpulkan soft copy tugas akhir, mahasiswa diminta mengisi form penyerahan dan pemberian izin kepada perpustakaan untuk mempublikasikan tugas akhirnya sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Sementara itu, pengumpulan IR selain tugas akhir, harus dilakukan sendiri oleh perpustakaan. Pustakawan terutama di bagian digital repository harus aktif mencari dan mengumpulkan materi-materi seperti makalah dosen/peneliti/pegawai, pidato rektor, dokumentasi foto/film tentang UIN, hasil-hasil penelitian, dan lain-lain. Keragaman content dalam digital library ini juga menjadi salah satu faktor pendukung dalam penilaian peringkat ranking webometrics. Oleh karena itu, kegiatan berburu naskah IR oleh perpustakaanini menjadi kegiatan yang tidak dapat diabaikan. b). Pengelolaan IR Setelah IR diserahkan ke perpustakaan, maka selanjutnya bagian Repositori perpustakaan akan mengelolanya agar dapat diakses oleh pemustaka. Tugas akhir yang tercetak setelah diterima oleh bagian informasi, akan dikirim ke bagian Pengembangan Koleksi untuk distempel, diinventaris, dan diinput datanya. Selanjutnya oleh bagian Pengembangan Koleksi akan dikirim ke bagian Pengolahan untuk diklasifikasi berdasarkan fakultas, diberi label, kemudian dikirim ke bagian Referensi untuk siap dilayankan kepada pemustaka. Sementara itu, file soft copy tugas akhir yang telah diserahkan akan segera dikelola oleh pustakawan. File akan dipecah, bab 1 dan bab 5 (terakhir) adalah bab yang bisa diakses dan didownloadsecara fullteks, sedangkan bab 2, 3, dan bab 4 tidak dapat diakses. Pada tahun 2012 Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga mengajak mahasiswa part time perpustakaan untuk membantu mengelola tugas akhir untuk diupload ke dalam digital library. Hal ini dilakukan bersamaan dengan 19 Pustakaloka, Vol. 6. No.1 Tahun 2014 peralihan dari GDL ke EPrints. Agar file tugas akhir yang begitu banyak tersebut dapat segera diakses oleh pemustaka dengan EPrints, maka pengelolaannya dibantu oleh mahasiswa part time. Kerja keras ini akhirnya membuahkan hasil dengan masuknya perpustakaan digital UIN Sunan Kalijaga ke dalam rangking webometrics. Pengelolaan selain tugas akhir seperti foto-foto kegiatan, pidato rektor, jurnal terbitan fakultas, makalah dosen, dan lain-lain adalah dengan menguploadsecara fulltekske dalam digital library. Jika masih dalam bentuk tercetak, maka discan terlebih dahulu kemudian filenya diupload ke digital library. c). Pelestarian IR Menurut Pendit11 ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pelestarian digital, yaitu: (1) media penampungnya harus tahan lama (CD-Rom, tape, disk); (2) format isinya juga harus tahan lama dalam arti dapat terus terbaca (PDF, TIFF, JPEG). IR Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga disimpan dalam hard disc local server dan hard disc external, sedangkan format isi dalam bentuk PDF dan JPEG. Melalui format PDF, maka content dapat terjaga keasliannya. d). Evaluasi IR Salah satu tantangan dalam pengembangan IR adalah peningkatan jumlah koleksi12. Hal ini menjadi tugas pustakawan untuk aktif mencari dan menghimpun koleksi dari seluruh sivitas akademika. Pengukuran ranking webometrics repository didasarkan pada: size (S) yaitu jumlah halaman yang ditemukan dalam mesin pencari google; visibility (V) yaitu jumlah tautan eksternal); rich files (R) yaitu volume file dalam bentuk Adobe Acrobat (.pdf), MS Word (doc, docx), MS Powerpoint (ppt, pptx) and PostScript (.ps & .eps) dalam mesin pencari google; dan scholar(Sc) yaitu makalah ilmiah dan kutipan (http://repositories:webometrics.info/en/Methodology). Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga yang telah menduduki peringkat ketiga se-Indonesia dalam webometrics repositorypada tahun 2014 memiliki tanggung jawab yang cukup berat untuk dapat menjaga 11 Pendit, Op.Cit., 2009:114 12 Ibid., 2008:141 20 Ida N. Hadna, PERAN PERPUSTAKAAN DALAM... atau bahkan meningkatkan peringkat tersebut. e). Promosi IR Berdasarkan evalusi seperti tersebut di atas, maka pustakawan perlu terus- menerus melakukan promosi kepada sivitas akademika untuk mengakses dan mengumpulkan hasil karyanya ke perpustakaan. Promosi yang dilakukan perpustakaan untuk mengenalkan digital library UIN Sunan Kalijaga antara lain melalui penyampaian materi dalam pendidikan pemakai perpustakaan bagi seluruh mahasiswa baru, baik mahasiswa D3, S1, S2, maupun S3, road show ke fakultas dan unit-unit terkait di lingkungan universitas. Promosi juga diberikan kepada para tamu dari lembaga atau institusi yang melakukan kunjungan ke perpustakaan untuk studi banding. D. Kendala Pengembangan Perpustakaan Digital Dalam pengembangan perpustakaan digital, Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga menghadapi beberapa permasalahan, antara lain: 1. Masih banyak skripsi terbitan sebelum tahun 2007 yang belum ada soft filenya sehingga perlu didigitalkan, sedangkan anggaran untuk digitalisasi terbatas. 2. Kurang lancarnya hubungan perpustakaan dengan fakultas atau unit dalam penyerahan local content. Hal ini antara lain masih kurangnya kesadaran sivitas akademika untuk menyerahkan hasil karyanya kepada perpustakaan, baik untuk diupload agar dapat diakses secara luas maupun untuk penyimpanan dokumen/ preservasi. 3. Masih banyak sivitas akademika yang belum mengetahui digital library UIN Sunan Kalijaga. Hal ini antara lain diketahui ketika penulis bertanya kepada para peserta seleksi mahasiswa part time tentang akses skripsi, maka sebagian besar hanya mengakses melalui skripsi tercetak yang ada di perpustakaan. Ada beberapa yang mengetahui alamat digilib.uin-suka.ac.id tetapi tidak mengetahui fungsinya. Dalam road show yang dilakukan oleh perpustakaan ke fakultas juga terungkap masih banyak dosen yang belum mengetahui tentang digilib ini. 21 Pustakaloka, Vol. 6. No.1 Tahun 2014 E. Solusi Pengembangan Perpustakaan Digital Kendala-kendala di atas bisa diselsaikan dengan melakukan langkah-langkah berikut: 1. Agar skripsi lama yang masih dalam bentuk tercetak dapat segera selesai didigitalkan, maka diperlukan penambahan tenaga untuk melakukannya. Hal ini karena tenaga di bagian Repositori yang berjumlah 3 orang tidak dapat memenuhi pekerjaan tersebut. Peran serta mahasiswa dan seluruh staf perpustakaan di luar jam kerja akan sangat membantu penyelesaian pekerjaan ini. Oleh karena itu, diperlukan anggaran yang cukup. 2. Membangun kesadaran sivitas akademika untuk mau menyerahkan hasil karyanya untuk disimpan dan diupload di digital library menjadi tugas yang penting dilakukan oleh perpustakaan. Keuntungan penyimpanan hasil karya ilmiah ke digital library dari segi keselamatan dokumen dari bencana serta keterjangkauan akses informasi yang luas ke pemustaka perlu disampaikan kepada sivitas. Sosialisasi kegiatan ini dapat dilakukan oleh perpustakaan melalui kegiatan road show ke seluruh fakultas. Hal lain yang perlu dilakukan oleh perpustakaan adalah mengusulkan kepada pimpinan universitas untukmembuat surat keputusan tentang wajib serah simpan karya sivitas ke perpustakaan.Selain itu, kerja sama dengan unit terkait dalam kenaikan pangkat dan jabatan fungsional dosen, peneliti, pustakawan, dan lain-lain untuk menyerahkan hasil karyanya ke perpustakaan. Demikian juga dengan hasil penelitian yang didanai oleh pemerintah/universitas wajib diserahkan ke perpustakaan. 3. Agar koleksi IR dapat diakses secara luas, maka perlu sosialisasi atau promosi, baik kepada sivitas maupun kepada masyarakat umum. Sosialisasi dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan user education bagi mahasiswa baru, road show ke fakultas dan unit terkait, web, spanduk, dan lain-lain. F. Kesimpulan Dari uraian sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Koleksi IR yang merupakan koleksi unik dan khusus yang dimiliki 22 Ida N. Hadna, PERAN PERPUSTAKAAN DALAM... oleh suatu lembaga akan semakin bermanfaat jika dapat diakses lebih luas oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, kerjasama dari berbagai lembaga untuk dapat mengakses IR dari masing-masing lembaga yang tergabung di dalamnya (seperti portal Garuda DIKTI) perlu ditingkatkan lagi. 2. Kepemilikan IR akan meningkatkan citra lembaga, misalnya melalui pencapaian peringkat dalam webometrics. 3. Perpustakaan perlu memiliki SDM yang mampu menangani teknologi informasi dengan baik agar perpustakaan dapat mandiri dalam mengelola otomasi dan perpustakaan digitalnya. DAFTAR PUSTAKA Arianto, M. Solihin. 2014. “Diseminasi Informasi: Strategi Pengelolaan Local Content”.Makalah Seminar Nasional Diseminasi Informasi Local Content: Peluang dan tantangan dari Sudut Pandang Cyberlaw, diselenggarakan oleh Perpustakaan UNS Solo pada tanggal 18 Juni 2014 di kampus UNS. Badan Standarisasi Nasional,Standar Nasional Indonesia Perpustakaan Perguruan Tinggi, SNI 7330:2009, Bevan, Simon J. 2007. “Developing an institutional repository: Cranfield QUEprints – a case study”, OCLC Systems & Services, Vol. 23 Iss: 2, pp.170 – 182. DOI (Permanent URL): 10.1108/10650750710748478 http://repository.webometrics. info/en/Asia/Indonesia, diunduh tgl 23 September 2014 Indonesia. 2007. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. Pendit, Putu Laxman,Perpustakaan Digital dari A Sampai Z. Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri, 2008 _________________, Perpustakaan Digital: Kesinambungan dan dinamika. Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri, 2009